1.
Pengajaran
perbaikan
Pengajaran
perbaikan merupakan bentuk khusus dari pengajaran yang diberikan kepada
seseorang atau beberapa orang murid yang mengalami kesulitan dalam belajar.
Kekhususan dari pengajaran ini terletak pada murid yang dilayani, bahan
pelajaran, metoda, dan media penyampaianya. Oleh karena itu, guru tidak perlu
lagi banyak menggunakan metoda ceramah atau metoda diskusi dalam menyajikan
bahan pelajaran kepada murid. Guru juga tidak perlu lagi mengulang mengajarkan
semua bahan pelajaran yang sudah disampaikan. Pengajaran dipusatkan pada
bahan-bahan pelajaran yang belum dikuasai dengan baik oleh murid, dengan jalan
memberikan penjelasan seperlunya, mengadakan Tanya-jawab, demonstrasi, latihan,
pemberian tugas dan evaluasi.
2. Pengajaran Pengayaan
Pengajaran
pengayaan adalah suatu bentuk pengajaran yang khusus diberikan kepada
murid-murid yang sangat cepat dalam belajar. Melalui pengajaran pengayaan murid
memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dan
keterampilannya dalam bidang yang dipelajarinya.
Beberapa bentuk pengajaran pengayaan
yang mungkin dapat ditempuh adalah dengan jalan menugasi murid:
a. Membaca pokok/sub pokok bahasan yang
lain yang bersifat perluasan atau pendalaman dari pokok/sub pokok bahasan yang
sedang dipelajari,
b. Melaksanakan kerja praktek atau percobaan-percobaan,
dan
c. Mengerjakan soal-soal latihan.
3. Pembinaan Sikap dan Kebiasaan
Belajar yang baik
Sikap
dan kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar.
Dari hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan, antara lain oleh A. Muri
Yusuf (1984) menunjukan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara sikap dan
kebiasaan belajar dengan hasil belajar. Ini berarti bahwa murid yang mempunyai
sikap dan kebiasaan belajar yang baik cenderung memperoleh hasil belajar yang
baik, dan demikian pula sebaliknya.
Beberapa
cara yang dapat dilakukan guru untuk menumbuh-kembangkan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik dari diri murid adalah:
a. Membantu murid menyusun rencana
belajar yang baik. Renvana ini memuat pokok dan sub pokok bahasan yang akan
dipelajari, tujuan yang akan dicapai, cara-cara mempelajari bahan-bahan yang
bersangkutan, alat-alat yang diperlukan dan cara-cara memeriksa atau mengetahui
kemajuan-kemajuan yang dicapai.
b. Membantu murid mengikuti kegiatan
belajar-mengajar didalam kelas, sebagian besar kegiatan belajar-mengajar
berlangsung di dalam kelas. Dalam hal ini, murid perlu mengetahui apa yang
harus dikerjakan sebelum mengikuti kegiatan belajar-mengajar, bagaimana cara
memahami dan mencatat keterangan-keterangan yang diberikan oleh guru, dan apa
pula yang harus dikerjakan setelah kegiatan belajar-mengajar berakhir.
c. Melatih murid membaca cepat.
Kecepatan menunjuk kepada banyaknya kata-kata yang tepat yang dapat dibaca
dalam waktu tertentu. Dengan membaca cepat, kemungkinan murid memperoleh banyak
informasi atau ilmu pengetahuan dari buku sumber yang dibacanya.
d. Melatih murid untuk dapat
mempelajari buku pelajaran secara efisien dan efektif. Salah satu metode yang
perlu dikuasai oleh murid adalah metode SQR3(Survey, Question, Read, Recite,
Write dan Review) yang dikembangkan oleh Francis P. Robinson (Dorothy Keiter,
1975).
e. Membiasakan murid mengerjakan
tugas-tugas secara teratur, bersih dan rapi.
f. Membantu murid menyusun jadwal
belajar dan mematuhi jadwal yang telah disusunnya. Untuk ini diperlukan adanya
pemantau dan pengawasan yang berkesinambungan.
g. Membantu murid agar dapat berkembang
secara wajar dan sehat.
h. Membantu murid mempersiapkan diri
untuk mengikuti ujian, yang meliputi persiapan mental, penguasaan bahan
pelajaran, cara-cara menjawab soal ujian, dan segi-segi administratf
penyelenggaraan ujian.
4. Meningkatkan Motivasi Murid untuk
Belajar
Motivasi
adalah suatu usaha yang disadari untuk mengerahkan, mengarahkan, dan menjaga
tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu
sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu” (Ngalim Purwanto, 1990 : 73).
Dalam
belajar, motivasi memegang peranan yang sangat penting dan menentukan
pencapaian tujuan belajar. Di sekolah sering ditemukan murid – murid yang malas
dalam belajar. Murid seperti ini tidak sewajarnya dibiarkan begitu saja, karena
akan dapat mengurangi efektivitas belajar murid itu sendiri yang pada akhirnya
murid itu tidak dapat mencapai tujuan pengajaran sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk murid yang seperti ini diupayakan agar senantiasa meningkatkan motivasi
mereka dalam belajar. Meningkatkan motivasi ini berarti menggerakkan murid
untuk ingin belajar. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk
membangkitkan motivasi murid – murrid dalam belajar (Dorothy Keiter, 1975)
sebagai berikut.
a. Tentukanlah tujuan – tujuan yang
akan dicapai oleh murid dalam belajar. Tujuan meliputi tujuan jangka pendek,
tujuan jangka menengah, dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek
merupakan tujuan – tujuan yang segera dapat dicapai. Tujuan jangka menengah
merupakan tujuan sementara yang dapat dicapai. Tjuan jangka panjang merupakan
tujuan akhir yang akan dicapai murid dalam belajar..
b. Usahakanlah menimbulkan minat murid
agar mau mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan. Setiap mata pelajaran
memiliki nilai praktis dan nilai sosial. Nilai praktis adalah nilai yang segera
kelihatan. Misalnya pengetahuan tentang ilmu hitung untuk belbelanja di took.
Nilai sosial adalah nilai yang bermanfaat untuk kehidupan sosial. Misalnya cara
memainkan beberapa permainan.
c. Ikutsertakanlah semua aspek
kehidupan anak sebagai sumber belajar. Seluruh lingkungan dan pengalaman hidup
dapat menjadi alat dan sumber belajar.
d. Hubungkanlah hal – hal yang
dipelajari dengan kehidupan murid. Membaca di dalam kelas hanyalah sebagai
latihan untuk membaca di luar kelas dan di dalam kehidupan orang dewasa.
Penemuan ilmiah penting karena akan mempengaruhi kehidupan individu,
masyarakat, bangsa dan Negara.
e. Perbanyaklah hal – hal yang menarik
perhatian murid, tetapi jangan berhenti di situ. Tunjukkanlah bahwa ada saling
ketergantungan antara hal – hal yang disukai dengan hal – hal yang tidak
disukainya.
f. Tunjukkanlah kepada murid – murid
apa yang dapat mereka harapkan untuk dicapai.
g. Doronglah murid untuk menggunakan
informasi yang dimilikinya. Berikan pujian kepada murid setiap kali dia
mencapai kemajuan.
Komentar
Posting Komentar