Langsung ke konten utama

resume Struktur Fundamental Pedagogik




Hasil gambar untuk Aksiologi Paulo Freire buku



        Aksiologi Paulo Freire. Secara estimologi, aksiologi berasal dari bahasa yunani yang tersusun dari dua kata penghubung yaitu "axios" yang berarti "nilai" dan "logos" yang berarti "perkataan, teori, atau ilmu". Jadi dapat disimpulkan bahwa axiology secara etimologi memiliki arti yaitu teori atau ilmu tentang nilai. Menurut bahasa Yunani, aksiologi berasal dari kata axios artinya nilai dan logos artinya teori atau ilmu. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (1995:19) aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika. Dalam Encyclopedia of Philosophy(dalam Amsal:164) dijelaskan aksiologi disamakan dengan value and valuation :
1. Nilai digunakan sebagai kata benda abstrak, Dalam pengertian yang lebih sempit seperti baik, menarik dan bagus. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas mencakup sebagai tambahan segala bentuk kewajiban, kebenaran dan kesucian.
2. Nilai sebagai kata benda konkret. Contohnya ketika kita berkata sebuah nilai atau nilai-nilai. Ia sering dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai, seperti nilainya atau nilai dia.
3. Nilai juga dipakai sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai atau dinilai.
Dari definisi aksiologi di atas, terlihat dengan jelas bahwa permasalahan utama adalah mengenai nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada masalah etika dan estetika.
Menurut Paulo Freire ada dua jenis etika umum dan etika pendidikan. Freire menegaskan bahwa manusia merupakan makhluk bebas yang berperan sebagai subjek pembuat keputusan atas dunia dimana ia berpijak. Akan tetapi putusan tersebut harus bermuara pada etika dalam artian kerendahan hati, keyakinan diri, cinta saling percaya, membangun harapan dan pemikiran-pemikiran kritis. Nilai-nilai yang tampak universal pada Paulo Freire adalah himanisasi. Etika Pailp Freire dapat di katakana sebagai etika fundamental, bukan instrumental. Sekalipun etikanya di bangun bersama orang-orang lain dan dunia dalam sejarah, meskipun etikanya mengalami perkembangan. Etika Freire berasumsi pada kesetaraan manusia, manusia setara sekalipun ada pemimpin masyarakat atau pendidik dan ada warga masyarakat atau terdidik. Freire percaya Tuhan tetepi ia tidak berkata bahwa etikanya bersumber dari Tuhan atau sumber transcendental lainnya. Beberpa pandangan fundamental Paulo Freire mengenai etika umum yang bermuara pada humanisis akan penulis jabarkan menjadi beberapa poin dibawah ini  :
     1.    Manusia adalah makhluk etik
     2.    Nilai-nilai humanism
     3.    Penghargaan terhadap manusia sebagai subjek
     4.    Subjek yang membangkang
     5.    Humanisasi bersifat intrinsic
     6.    Nilai-nilai universal
     7.    Universalisme nilai-nilai yang ongoing
     8.    Solidaritas sesame manusia
     9.    Kesetaraan
     10. Anti-fatalisme
     11. Anti-sektarianisme
    12. Kesabaran dalam keber-agamaan
    13. Nilai-nilai demokratis

Etika Umum
           Etika Freire, sekalipun universal, tidak tampak transendental. Ia tidak berkata apapun tentang hal ini.. Freire percaya Tuhan tetapi ia tidak berkata baha etikanya bersumber dari Tuhan atau sumber transendental lainnya. Manusia dalam pemikiran Marx tidak transendental  (punya kuasa atas dirinya) ditentukan oleh kekuatan-kekuatan pendasar yang menggerakan sejarah. Dalam situasi apapun dalam kehidupan sosial, Faire menuntut tegaknya proses humanisasi, manusia menjadi tuan bagi dirinya sendiri bersama manusia-manusia lain yang juga tuan bagi diri mereka sendiri dan bersama dunia didasari oleh rasa cinta dan kerendahan hati dalam rangka transformasi dunia menjadi lebih baik. Itulah Fraire dengan etika nya yang universal dan ongoing. Beberapa pandangan fundamental Paulo Faire mengenai etika umum yang bermuara pada humanisasi menjadi beberapa point yaitu : Manusia adalah Makhluk Etik, Nilai-nilai Humanisme, Penghargaan terhadap Manusia sebagai Subjek, Subjek yang membangkang, Humanis bersifat intrinstik, Nilai-nilai Universal, Universalisme nilai-nilai yang ongoing, Solariditas sesama Manusia, Kesetaraan, Anti-fatalisme, Anti sektarianisme, Kesabaran dan Keberagamaan, Nilai-nilai Demokratis.
Paulo Freire memandang tentang etika umum yang di definisikan sebagai universalisme etis yang ongoing membantunya dalam membangun nilai-nilai etis yang haru dimiliki seorang pendidik. Beberapa pemikiran fundamental Freire mengenai nilai etis pendidik akan dijabarkan menjadi tiga poin, yaitu: 
     1.    Directiveness (saling memberi petunjuk/saling mengarahkan)
     2.  Sloganisasi (pendidik yang etis tidak akan melakukn sloganisasi karena bertentangan     dengan humanisasi.
      3.    Pembebasan ( pendidik yang etis adalah pendidik yang memperjuangkan pembebasan)
Etika Pendidik
Membantunya dalam membangun nilai-nilai etis yang harus dimiliki pendidik, menjabarkan tiga poin yaitu : Directiviness, Sloganisasi, Pembebasan.



 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Prososial Anak Prasekolah

Anak usia prasekolah memiliki karakteristik tersendiri dalam segi pertumbuhan dan perkembangannya. Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun (Wong, 2000). Pada usia ini anak bisa diarahkan ke arah yang positif atau ke arah yang bisa membantu perkembangan   sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak tersebut. Erik H. Erikson (Helms & Turner, 1994) memandang periode usia 4-6 tahun sebagai fase sense of initiative.   Anak dilahirkan belum bersifat sosial, dalam arti dia belum memiliki kemampuan untuk lebih akrab dengan orang lain. Baron & Byrne (2003) menjelaskan perilaku prososial sebagai segala tindakan apa pun yang menguntungkan orang lain. Secara umum, istilah ini diaplikasikan pada tindakan yang tidak menyediakan keuntungan langsung pada orang yang melakukan tindakan tersebut, dan bahkan mungkin mengandung derajat resiko tertentu. Faturochman (2006) juga menyatakan perilaku prososial sebagai perilaku yang memi...

Makna dan Fungsi Prinsip-prinsip Filosofis Bimbingan Konseling

Kata filosofis atau filsafat berasal dari bahasa Yunani: Philos berarti cinta dan sophos berarti bijaksana, jadi filosofis berarti kecintaan terhadap kebijaksanaan. Sikun pribadi mengartikan filsafat sebagai suatu “usaha manusia untuk memperoleh pandangan atau konsepsi tentang segala yang ada, dan apa makna hidup manusia dialam semesta ini”. Filsafat mempunyai fungsi dalam kehidupan manusia, yaitu bahwa : 1)       Setiap manusia harus mengambil keputusan atau tindakan, 2)       Keputusan yang diambil adalah keputusan diri sendiri 3)       Dengan berfilsafat dapat mengurangi salah paham dan konflik, dan 4)       Untuk menghadapi banyak kesimpangsiuran dan dunia yang selalu berubah. Dengan berfilsafat seseorang akan memperoleh wawasan atau cakrawala pemikiran yang luas sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat John J. Pietrofesa et. al. (1980) mengemukakan pendapat Jame...

ETIKA PERGAULAN DENGAN TEMAN SEBAYA

Etika pergaulan yaitu sopan santun / tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain. Etika adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan. Kita semua manusia disebut sebagai makhluk sosial dan makhluk individu. Jadi kita semua walaupun mementingkan dan mendahulukan kebutuhan secara pribadi tetap membutuhkan dan memerlukan orang lain, untuk mengantar ketujuan yang kita butuhkan. Agar terjadi hubungan yang harmonis kalian perlu pembinaan dari sekarang ini sehingga nantinya tercipta hubungan yang selaras, serasi dan seimbang jauh dari pertentangan dan permusuhan yang dinilai dari masyarakat. Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara remaja, atau dalam kelompok sebaya ( peer group ). Kelompok sebaya ini, di samping dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap perkem...