Dalam kehidupan sehari-hari, individu hidup dalam tiga
lingkungan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Menurut Havinghurs, anak
tumbuh dan berinteraksi dalam dua dunia sosial yaitu: Dunia orang dewasa.
Misalnya: orang-tuanya, gurunya, tetangganya. Dunia peer group
(sebayanya). Misalnya: kelompok permainan, kelompok teman di sekolah,
teman-temannya.
Dalam dua dunia sosial tersebut terdapat perbedaan-perbedaan
yang menimbulkan latar belakang Peer group, perbedaan tersebut adalah :
1.
Perbedaan
dasar.
Dalam
dunia orang dewasa, anak selalu dalam posisi subordinat status (status bawahan)
dengan kata lain status dunia dewasa selalu di atas anak. Sedangkan dalam dunia
sebayanya, anak mempunyai status yang sama di antara yang lain. Jadi peer
group selalu berada di bawah orang dewasa, maka kemudian anak-anak peer
ini biasanya membutuhkan kelompok sendiri, karena ada kesamaan dalam
pembicaraan di segala bidang.
2.
Perbedaan
pengaruh
Perbedaan peer group ini makin lama makin penting
fungsinya, sehingga membuat pengaruh keluarga makin kecil.
Dari
uraian di atas, timbullah latar belakang dari peer group yaitu :
a. Adanya perkembangan proses
sosialisasi
Pada
usia remaja (usia anak SMP dan SMA), individu mengalami proses sosialisasi, di
mana mereka itu sedang belajar memperoleh kemantapan sosial dalam mempersiapkan
diri untuk menjadi orang dewasa yang baru. Sehingga individu mencari kelompok
yang sesuai dengan keinginannya, di mana individu bisa saling berinteraksi satu
sama lain dan merasa diterima dalam kelompok.
b. Kebutuhan untuk menerima
penghargaan.
Secara
psikologis, individu butuh penghargaan dari orang lain, agar mendapat kepuasan
dari apa yang telah dicapainya. Oleh karena itu individu bergabung dengan teman
sebayanya yang mempunyai kebutuhan psikologis yang sama yaitu ingin dihargai.
Sehingga individu merasakan kebersamaan atau kekompakan dalam kelompok teman
sebayanya.
c.
Perlu
perhatian dari orang lain.
Individu
perlu perhatian dari orang lain terutama yang merasa senasib dengan dirinya.
Hal ini dapat ditemukan dalam kelompok sebayanya, di mana individu merasa sama
satu dengan yang lainnya, mereka tidak merasakan adanya perbedaan status,
seperti jika mereka bergabung dengan dunia orang dewasa.
d. Ingin menemukan dunianya.
Di dalam peer group individu dapat menemukan
dunianya, di mana berbeda dengan dunia orang dewasa. Mereka mempunyai persamaan
pembicaraan di segala bidang. Misalnya: pembicaraan tentang hobi dan hal-hal
menarik lainnya
Komentar
Posting Komentar