Pada dasarnya, teori
perilaku digunakan untuk mengubah perilaku seseorang. Teori-teori perilaku digunakan untuk mengubah perilaku
seseorang lebih aware terhadap kesehatan dan keselamatannya.
Menurut Baron & Byrne (2000) kognisi
sosial merupakan cara individu untuk menganalisa, mengingat dan menggunakan
informasi mengenai kejadian atau peristiwa-peristiwa sosial. Interaksi antara manusia
dan perilakunya melibatkan pengaruh pemikiran dan kelakuan seseorang. Interaksi
antara manusia dan lingkungan melibatkan kepercayaan manusia dengan kompetensi
secara kognitif yang berkembang dari pengaruh dari dalam lingkungan juga. Yang
terakhir, interaksi antara lingkungan dengan perilaku manusia, berkaitan dengan
pengaruh perilaku terhadap aspek-aspek dalam lingkungannya dan sebaliknya
perilaku yang dipengaruhi lingkungan tersebut.
Menurut Jones pada tahun 1989, fakta bahwa perilaku berubah setiap kali
situasi lingkungan berubah tidak menunjukkan bahwa perilaku tersebut
dipengaruhi oleh situasi lingkungan, melainkan perilaku tersebut menunjukkan
perbedaan-perbedaan situasi tersebut. Jadi terlihat perbedaan ketika stimulus
yang sama menghasilkan respon yang berbeda dari orang yang berbeda atau dari
orang yang sama dengan waktu berbeda.
Kognisi adalah istilah ilmiah untuk "proses
pikiran." yaitu bagaimana manusia melihat, mengingat, belajar dan berpikir
tentang informasi. Penggunaan istilah bervariasi di berbagai disiplin ilmu,
misalnya dalam psikologi dan ilmu kognitif, biasanya mengacu pada pandangan
pengolahan informasi fungsi psikologis individu. Hal ini juga digunakan dalam
cabang psikologi sosial yang disebut kognisi sosial untuk menjelaskan dinamika
sikap, atribusi dan kelompok.
Sebuah percobaan dengan Schunk dan
Hanson, yang mempelajari siswa kelas 2 yang sebelumnya mengalami kesulitan
dalam belajar pengurangan, menggambarkan jenis penelitian dirangsang oleh teori
pembelajaran sosial. Satu kelompok siswa mengamati demonstrasi pengurangan oleh
guru dan kemudian berpartisipasi dalam program instruksional pada pengurangan.
Kelompok kedua diamati lainnya siswa kelas 2 melakukan pengurangan prosedur
yang sama dan kemudian berpartisipasi dalam program instruksional yang sama.
Para siswa yang mengamati rekan model dinilai lebih tinggi pada tes
pasca-pengurangan dan juga melaporkan keyakinan yang lebih besar dalam
kemampuan pengurangan mereka. Hasilnya diinterpretasikan sebagai mendukung
hipotesis bahwa kesamaan yang dirasakan model untuk pelajar meningkatkan
self-efficacy, menyebabkan pembelajaran lebih efektif perilaku model. Hal ini
seharusnya bahwa pemodelan rekan sangat efektif bagi siswa yang memiliki
self-efficacy yang rendah.
Contoh Peristiwa
Untuk mempermudah memberikan penggambaran
contoh kasus sebagai berikut :
Skema Adalah kerangka mental yang berpusat pada tema-tema spesifik yang
dapat membantu kita mengorganisasi informasi social dan menuntun
pemrosesannya. Dalam otak kita, skema
itu seperti scenario, yang memiliki alur. Dan skema terbentuk berdasar kepada
pengalaman yang pernah dialami atau cerita dari orang lain. Contoh : skema
tentang tempat makan cepat saji (McD, Kfc, dll) membuat kita tahu bagaimana
cara untuk makan di tempat tersebut. Sehingga ketika datang ke tempat tersebut,
kita akan langsung ke kasir untuk memesan makanan.
Pada dasarnya skema akan mempengaruhi sikap dalam melakukan sesuatu. Dan
dalam skema memiliki sisi negatif, karena skema mempengaruhi apa yang kita
perhatikan, apa yang masuk dalam ingatan kita, dan apa yang kita ingat. Skema
memainkan peran penting dalam membentuk prasangka dan pembentukan satu komponen
dasar tentang kelompok tertentu. Skema
akan sulit diubah ( efek bertahan). Dan kadang pula skema memberikan efek
pemenuhan harapan diri yaitu membuat dunia social yang dialami menjadi
konsisten. Contoh : ketika kita gagal, kita akan berusaha menghibur diri dengan
berkata “ kamu hebat kok, ini karena pertandingan yang tidak adil” (efek
bertahan).
Analisis
Dari pemaparan diatas mengenai kognisi social, ketika dilihat dari segi
dakwah bagaimana menghadapi atau menetralisir contoh-contoh dari kognisi social
tentu akan ada beberapa pendapat. Karena kognisi social sendiri merupakan
proses berfikir yang dilakukan seseorang, menganalisa, mengingat, dan
menggunakan informasi tentang dunia social. Ketika dikaitkan dengan dunia
keartisan, contohnya saja : ketika kita sedang berjalan-jalan di pusat
perbelanjaan, kemudian bertemu dengan syahrini. Ketika kita tertarik kepada
stimulus (syahrini), kemudian melihat dari kejauhan (interpretasi) bahwa
tingkah laku syahrini yang lemah lembut, tutur katanya halus, cara berjalannya
juga lemah gemulai.(analisa) Kita mulai menyimpulkan bahwa syahrini itu lemah
lembut dan tidak kasar. (menggunakan infomasi).
Karena kognisi itu berhubungan dengan
proses berfikir, maka jika dihubungkan dengan ilmu dakwah, berfikirlah positif
dalam segala hal, dimanapun, dan dengan siapapun. Seperti firman allah yang
melarang umatnya berburuk sangka terhadap sesama umat seagama ataupun berbeda
agama.
Komentar
Posting Komentar