Langsung ke konten utama

DISTRESS BERDAMPAK BURUK PADA KUALITAS WAJAH DAN TUBUH



Setelah liburan akan berakhir  kemudian masyarakat terbangun di tengah malam dan mengingat pekerjaan yang belum selesaikan sebelum libur. Hal ini menyebabkan ada kantong di bawah mata karena kurang tidur. Dan parahnya. saat stres, wajah akan terlihat 10-15 tahun lebih tua. Kurang tidur atau stres membuat seolah-olah tidak percaya diri karena akan membuat kulit kusam dan terlihat jelek. stres dalam berbagai bentuk. Stres bisa mengagumkan, tetapi bisa juga fatal. Semuanya tergantung kepada para penderita.
Stres psikologis adalah sebuah hubungan antara individu dengan lingkungan yang dinilai oleh individu tersebut sebagai hal yang membebani atau sangat melampaui kemampuan seseorang dan membahayakan kesejahteraannya. (Lazarus dan Folkman: 1984). Stres adalah stimulus atau situasi yang menimbulkan distres dan menciptakan tuntutan fisik dan psikis pada seseorang. Stres membutuhkan koping dan adaptasi. Sindrom adaptasi umum atau Teori Selye, menggambarkan stres sebagai kerusakan yang terjadi pada tubuh tanpa mempedulikan apakah penyebab stres tersebut positif atau negatif. Respons tubuh dapat diprediksi tanpa memerhatikan stresor atau penyebab tertentu (Isaacs, 2004)
Jenis-jenis Stres menurut Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
a.    Eustress,yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.
b.    Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan Destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian. Hal ini yang akan menjadi pembahasan penulis agar dapat terhindar dari dampak buruk yang diakibatkan oleh distress.
c.       Wajah merupakan bagian terpenting untuk saling bertatap muka dan saling berkomunikasi hal itu menyebabkan orang akan merasa nyaman jika lawan yang diajak bicara memiliki wajah yang berekspresi senang atau ceria. Jika stress muncul terkadang orang lebih menghindari orang yang sedang stress karena takut dilimpahkan kepada orang yang sebenarnya tidak tahu apa-apa tentang masalah yang sedang terjadi. Wajah seseorang yang stres nampak tegang, dahi berkerut, mimik nampak serius, tidak santai, bicara berat, sukar untuk senyum atau tertawa dan kulit muka kedutan (tic facialis).
d.      Menurut Hans Selye dalam bukunya Hawari (2001) stress adalah respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Bila seseorang telah mengalami stres mengalami gangguan pada
e.       satu atau lebih organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat menjelaskan fungsi pekerjaannya dengan baik, maka ia disebut distres.
f.       Dampak Buruk stress terhadap wajah sangat banyak diantaranya, stres dapat menyebabkan mengakibatkan waktu tidur menjadi berkurang dan hal ini dapat menyebabkan wajah terlihat kuyu dan lebih tua akibat timbulnya kerutan.
g.      Biasanya ketika tidur, air yang kita minum akan didistribusikan oleh tubuh. Jika tidak tidur, air yang harusnya disebar ke seluruh tubuh menjadi tersumbat di daerah-daerah tertentu seperti bawah mata, atau membuat lingkaran gelap di sekitar mata. Stres tidak lebih membuat penampilan seseorang jadi aneh, bahkan kedua peneliti sepakat kalau banyak stres yang dialami akibat kurangnya tidur di malam hari. Stres juga  bisa menyebabkan kurangnya melanin pada pigmen kulit yang bisa membuat kulit dan wajah menjadi lesu.
h.      Selain itu saat masih remaja, hormon boleh saja dituding dan disalahkan atas kemunculan jerawat. Namun, di usia dewasa, apakah hormon masih memegang kendali? Sesekali mungkin iya, terutama saat haid sedang datang. Tetapi, tak selamanya jerawat itu muncul hanya di saat haid saja. Justru stres lebih banyak menjadi pemicu kemunculan jerawat, terutama di usia 25 - 40 tahun. Kebanyakan problem kulit seperti jerawat ini datang karena stres.
i.        Pada orang yang mengalami stres reaksi kulit kelembaban kulit yang berubah, kulit menjadi lebih kering. Selain dari pada itu perubahan kulit lainnya adalah merupakan penyakit kulit, seperti munculnya eksim, Urtikaria (biduran), gatal-gatal dan pada kulit muka seringkali timbul jerawat acne) berlebihan; juga sering dijumpai kedua belah tapak tangan dan kaki berkeringat (basah). (Aat Sriati : 34-38)
Menurut Roizen, stres bahkan tak hanya dapat menimbulkan keriput di wajah tapi juga di pembuluh darah yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan penyakit serius, meski masih berusia sangat muda.
Stres dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi pada  anggota tubuh, diantaranya (Aat Sriati :38):
a.       Rambut
Warna rambut yang semula hitam pekat, lambat laun mengalami perubahan warna menjadi kecoklat -coklatan serta kusam. Ubanan (rambut memutih) terjadi sebelum waktunya, demikian pula dengan kerontokan rambut.
b.      Mata
Ketajaman mata seringkali terganggu misalnya kalau membaca tidak jelas karena kabur. Hal ini disebabkan karena otot-otot bola mata mengalami kekenduran atau sebaliknya sehingga mempengaruhi fokus
lensa mata.
c.       Sistem Pernafasan
Pernafasan seseorang yang sedang mengalami stres dapat terganggu misalnya nafas terasa berat dan sesak disebabkan terjadi penyempitan pada saluran pernafasan mulai dari hidung, tenggorokan dan otot-otot rongga dada. Nafas terasa sesak dan berat dikarenakan otot-otot rongga dada (otototot antar tulang iga) mengalami spasme dan tidak atau kurang elastis sebagaimana biasanya.
d.      Sistem Pencernaan
Orang yang mengalami stres seringkali mengalami gangguan pada sistem pencernaannya. Misalnya, pada lambung terasa kembung, mual dan pedih; hal ini disebabkan karena asam lambung yang berlebihan (hiperacidity).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa banyak sekali dampak negatif yang timbul dari stress yang dapat menyebabkan wajah menjadi terlihat tua dikarenakan pikiran hingga tubuh yang mempunyai banyak penyakit, maka dari itu kita harus berperang melawan diri sendiri setiap kali sedang stress.


Sumber :
Lazarus, R.S., & Folkman, S. 1984. Stress, Appraisal, and Coping. New York : Springer Publishing Company (Diakses pada Sabtu  07 Januari 2017 )


Isaacs. (2004). Panduan Belajar : Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatri  Jakarta: EGC(Diakses pada Sabtu  07 Januari 2017 )


Quick,J.C.,&Quick,J.D.(1984).Organizational Stress And Preventive Management. USA: McGraw-Hill, Inc. (Diakses pada Sabtu  07 Januari 2017 )


Hawari, Dadang. 2001. Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (Diakses pada Sabtu  07 Januari 2017 )

Aat Sriati (2008). Tinjauan tentang Stres. Tidak dipublikasikan.Fakultas Ilmu Keperawatan. UNPAD. Jatinangor (Diakses pada Sabtu  07 Januari 2017 )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Prososial Anak Prasekolah

Anak usia prasekolah memiliki karakteristik tersendiri dalam segi pertumbuhan dan perkembangannya. Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun (Wong, 2000). Pada usia ini anak bisa diarahkan ke arah yang positif atau ke arah yang bisa membantu perkembangan   sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak tersebut. Erik H. Erikson (Helms & Turner, 1994) memandang periode usia 4-6 tahun sebagai fase sense of initiative.   Anak dilahirkan belum bersifat sosial, dalam arti dia belum memiliki kemampuan untuk lebih akrab dengan orang lain. Baron & Byrne (2003) menjelaskan perilaku prososial sebagai segala tindakan apa pun yang menguntungkan orang lain. Secara umum, istilah ini diaplikasikan pada tindakan yang tidak menyediakan keuntungan langsung pada orang yang melakukan tindakan tersebut, dan bahkan mungkin mengandung derajat resiko tertentu. Faturochman (2006) juga menyatakan perilaku prososial sebagai perilaku yang memi...

Makna dan Fungsi Prinsip-prinsip Filosofis Bimbingan Konseling

Kata filosofis atau filsafat berasal dari bahasa Yunani: Philos berarti cinta dan sophos berarti bijaksana, jadi filosofis berarti kecintaan terhadap kebijaksanaan. Sikun pribadi mengartikan filsafat sebagai suatu “usaha manusia untuk memperoleh pandangan atau konsepsi tentang segala yang ada, dan apa makna hidup manusia dialam semesta ini”. Filsafat mempunyai fungsi dalam kehidupan manusia, yaitu bahwa : 1)       Setiap manusia harus mengambil keputusan atau tindakan, 2)       Keputusan yang diambil adalah keputusan diri sendiri 3)       Dengan berfilsafat dapat mengurangi salah paham dan konflik, dan 4)       Untuk menghadapi banyak kesimpangsiuran dan dunia yang selalu berubah. Dengan berfilsafat seseorang akan memperoleh wawasan atau cakrawala pemikiran yang luas sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat John J. Pietrofesa et. al. (1980) mengemukakan pendapat Jame...

ETIKA PERGAULAN DENGAN TEMAN SEBAYA

Etika pergaulan yaitu sopan santun / tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain. Etika adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan. Kita semua manusia disebut sebagai makhluk sosial dan makhluk individu. Jadi kita semua walaupun mementingkan dan mendahulukan kebutuhan secara pribadi tetap membutuhkan dan memerlukan orang lain, untuk mengantar ketujuan yang kita butuhkan. Agar terjadi hubungan yang harmonis kalian perlu pembinaan dari sekarang ini sehingga nantinya tercipta hubungan yang selaras, serasi dan seimbang jauh dari pertentangan dan permusuhan yang dinilai dari masyarakat. Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara remaja, atau dalam kelompok sebaya ( peer group ). Kelompok sebaya ini, di samping dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap perkem...