Jawabannya sangat perlu, karena
Pada zaman sekarang, anak didik yang membutuhkan bimbingan dan konseling bukan hanya mereka yang bersekolah di tingkat SD, SMP maupun SMA tapi juga untuk anak usia dini. Karena perkembangan dunia semakin lama semakin maju. Akan tetapi, banyak hal yang harus diperhatikan mengingat anak paud bukan orang yang telah sepenuhnya mengerni tentang kebutuhan bimbingan. Untuk itu para konselor jangan langsung menggunakan bimbingan yang biasa digunakan untuk anak di usia SD,SMP maupun SMA. Proses bimbingan maupun konseling untuk anak di TK/PAUD jauh lebih berbeda karena usia siswa di taman kanak-kanak masih terlalu dini untuk mendapatkan bimbingan atau konseling yng serius. Jika guru BK salah mengambil langkah misalnya dalam proses pelayanan bagi anak di taman kanak-kanak, maka proses bimbingan dan konseling akan mengalami kesalahan. Menurut Risaldi (2014:27) bahwa pelaksanaan layanan dan konseling di tingkat pendidikan usia dini tidaklah sama seperti melaksanakan bimbingan dan konseling disekolah-sekolah seperti SMA dan SMP karena anak-anak usia dini masih sangat memerlukan perhatian yang lebih dari anak –anak remaja ataupun dewasa. Membahas tentang teknik pendekatan pada anak usia dini ada beberapa teknik anatara lain sebagai berikut :
Pada zaman sekarang, anak didik yang membutuhkan bimbingan dan konseling bukan hanya mereka yang bersekolah di tingkat SD, SMP maupun SMA tapi juga untuk anak usia dini. Karena perkembangan dunia semakin lama semakin maju. Akan tetapi, banyak hal yang harus diperhatikan mengingat anak paud bukan orang yang telah sepenuhnya mengerni tentang kebutuhan bimbingan. Untuk itu para konselor jangan langsung menggunakan bimbingan yang biasa digunakan untuk anak di usia SD,SMP maupun SMA. Proses bimbingan maupun konseling untuk anak di TK/PAUD jauh lebih berbeda karena usia siswa di taman kanak-kanak masih terlalu dini untuk mendapatkan bimbingan atau konseling yng serius. Jika guru BK salah mengambil langkah misalnya dalam proses pelayanan bagi anak di taman kanak-kanak, maka proses bimbingan dan konseling akan mengalami kesalahan. Menurut Risaldi (2014:27) bahwa pelaksanaan layanan dan konseling di tingkat pendidikan usia dini tidaklah sama seperti melaksanakan bimbingan dan konseling disekolah-sekolah seperti SMA dan SMP karena anak-anak usia dini masih sangat memerlukan perhatian yang lebih dari anak –anak remaja ataupun dewasa. Membahas tentang teknik pendekatan pada anak usia dini ada beberapa teknik anatara lain sebagai berikut :
1)
Aktif
Apa
yang dimaksud aktif disini adalah guru harus menciptakan suasana sedemikian
rupa sehingga anak aktif bertanya, mempertanyakan dan mengemukakan gagasan.
Belajar harus merupakan suatu proses aktif dari anak dalam membangun
pengetahuannya, bukan hanya proses pasif yang hanya menerima penjelasan dari
guru tentang pengetahuan. Anak usia dini lebih cepat lelah jika duduk diam
dibandingkan kalau sedang berlari, melompat, atau sedang bersepeda. Maka dengan
belajar yang aktif, motoric halus dan motoric kasar mereka akan berkembang
dengan baik. Melalui belajar aktif segala potensi anak dapat berkembang secara
optimal dan memberikan peluang anak untuk aktif berbuat sesuatu sambil
mempelajari berbagai pengetahuan dan semua itu tidak pernah luput dari
pengawasan.
2)
Kreatif
Kreatif
artinya memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk berkreasi. Peran aktif
anak dalam proses pembelajaran akan menghasilkan generasi yang mampu
menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinyadan kepentingan orang lain.
Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan-kegiatan belajar yang
beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan anak.
3)
Efektif
Pembelajaran
yang efektif terwujud karena pembelajaran yang dilaksanakan dapat menumbuhkan
daya kreatif bagi anak sehingga dapat menumbuhkan daya kreatif bagi anak sehingga
dapat membekali anak denga berbagai kemampuan setelah proses pembelajaran
berlangsung kemampuan yang diperoleh anak tidak hanya berupa pengetahuan yang
bersifat verbalisme, namun diharapkan berupa kemampuan yang lebih bermakna
artinya tidak dapat mengembangkan berbagai potensi yang ada dalam diri anak
sehingga menghasilkan kemampuan yang beragam.
4)
Menyenangkan
Perlu
tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga anak memusatkan
perhatiannyasecara penuhpada belajar hingga waktu curahnya tinggi. Kondisi yang
menyenangkan aman dan nyaman akan mengaktifkan bagian neo-cortex meningkatkan
kepercayaan diri anak.
Sumber :
Risaldi idris & Meity H. Idris.
2014 . Bimbingan dan Konseling
(implementasi pada pendidikan anak usia dini). Jakarta: PT Luxima Metro
Media
Komentar
Posting Komentar